Warga Jepang Sudah Mengalami Sexless, Lebih dari 68% Pasutri Tak Kontak Seksual
Warga Jepang Sudah Mengalami Sexless, Lebih dari 68% Pasutri Tak Kontak Seksual
Jum'at, 16 Februari 2024 07:04 WIB

Sebuah survei terbaru di Jepang menemukan lebih dari 68 persen pasutri di sana sudah tidak lagi melakukan kontak seksual atau 'sexless'. Temuan ini berdasarkan studi yang dilakukan layanan survei Raison d'Etre, yang berbasis di Shinjuku Tokyo.

Seperti dikutip dari Detik, dari 4.000 orang yang sudah menikah berusia dua puluhan, tiga puluhan, empat puluhan, dan lima puluhan, total ada 68,2 persen responden melakukan sedikit atau bahkan tidak melakukan hubungan seksual sama sekali.

Ada beberapa alasan pasutri tak lagi berhubungan seksual. Amie, bukan nama sebenarnya, yang tinggal di Tokyo, Jepang, mengungkapkan salah satu alasan tidak berhubungan seks dengan suami karena merasa lelah.

"Suami saya memiliki pekerjaan yang sangat menuntut fisik, dan dia bekerja pada waktu yang berbeda-beda, siang dan malam. Sehingga sulit untuk memiliki rutinitas yang teratur," kata Amie, Kamis (15/2/2024).

"Ini berbeda saat kami masih muda dan ingin segera memiliki anak. Tapi, hal itu tidak terjadi, jadi kami berhenti. Saya juga bekerja paruh waktu, dan sepertinya tidak pernah ada 'waktu yang tepat' bagi kami," sambungnya.

Kondisi yang sama juga dialami Keiko, wanita berusia 40-an akhir yang sudah tidak berhubungan dengan suaminya dan menjalani kehidupan terpisah sejak putri mereka pindah. Keduanya merasa sudah tidak memiliki kesamaan saat ini, yang membuat Keiko mempertimbangkan untuk bercerai.

Sementara Maya, seorang wanita berusia 40-an yang tinggal di Prefektur Kanagawa juga mengalami hal serupa. Saat berusia 30-an, ia dan suaminya masih memiliki kehidupan seks yang sehat.

Tetapi, hal itu berubah saat Maya mengetahui suaminya telah berselingkuh.

"Tentu saja, segala sesuatunya sulit selama beberapa tahun, tetapi kami memiliki seorang putri dan kami berdua percaya bahwa penting bagi kami untuk tetap bersama demi dia," kata Maya.

"Seiring berjalannya waktu, segalanya menjadi lebih baik, tetapi kami tidak kembali seperti sebelumnya, dan hubungan kami tidak lagi bersifat fisik dibandingkan sebelumnya," tuturnya.

.